Friday, October 13, 2006

HARI 9 : APA YANG MEMBUAT ALLAH TERSENYUM ?


TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
(Mazmur 147 : 11 )

Berusahalah mengenal apa yang menyenangkan hati Tuhan.
(Efesus 5 : 10)

Apakah yang kamu lakukan kalau kamu gembira atau senang ?


Ya. Sama seperti kamu, Allah juga bisa tersenyum, tertawa, bersuka-cita, bahkan bersorak-sorak. Ia melakukannya kalau Ia senang.
Bagaimana caranya untuk membuat Allah senang ?
Di dalam Alkitab kita diberi contoh tentang orang-orang yang menyenangkan hati Allah.
Salah satunya adalah Nuh.

Tetapi Nuh menyenangkan hati TUHAN.
(Kej. 6 : 8 )

Dari kisah Nuh, kita bisa belajar 5 hal yang dilakukan Nuh yang membuat Allah tersenyum.

Allah tersenyum bila kita mengasihi Dia lebih dari yang lainnya.
Kalau kamu mengasihi seseorang, apakah yang kamu lakukan untuk dia ? Kamu pasti ingin mengetahui apa yang dia suka, apa yang tidak dia suka, dan segala hal tentang dia. Kamu akan ingin selalu berada di dekatnya, dan menghabiskan waktu bersamanya.
Demikian juga Allah. Ia sangat mengasihimu. Dan Ia ingin dekat denganmu. Karena itu, kalau kamu ingin membuat Allah tersenyum kamu harus belajar untuk mengasihi Dia dan mengenalNya dengan sungguh-sungguh. Itu adalah tujuan yang paling penting dalam hidupmu. Tidak ada hal lain yang lebih penting dari hal ini. Karena itu Yesus menyebutnya sebagai hukum yang terutama. Dia berkata :

Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan seluruh akalmu. Itulah perintah yang terutama dan terpenting!
(Mat. 22 : 37 -38)

Allah tersenyum bila kita mempercayai Dia 100 %.

Nuh percaya penuh kepada Allah, bahkan ketika Allah menyuruhnya melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Tahukah kamu apa yang Allah minta untuk Nuh lakukan ?
Nuh disuruh Tuhan membuat sebuah perahu raksasa untuk menyelamatkannya dengan keluarganya dan dengan binatang-binatang, karena Allah akan menghabiskan manusia yang ada di bumi ini karena kejahatan mereka.
Saat itu belum pernah ada hujan. Nuh tinggal di sebuah tempat yang jauh dari laut. Allah memerintahkan Nuh mengumpulkan binatang-binatang dari aneka jenis dan rupa. Tentu bukan pekerjaan yang mudah bukan ? Pekerjaan membangun perahu itu membutuhkan waktu 120 tahun. Pasti saat itu ada banyak orang yang mengejek Nuh. Tapi Nuh lebih memilih percaya kepada Allah daripada percaya kepada pengetahuannya sendiri. Pernahkah kamu diejek orang lain karena kamu percaya kepada Tuhan ? Pernahkah orang mengatakan bahwa Allah tidak ada karena mereka tidak bisa melihatNya ?
Beri kesempatan pada anak untuk menceritakan pengalamannya.
Kalau kamu lebih memilih percaya kepada Allah dan FirmanNya (Alkitab) daripada kepada pengetahuanmu sendiri yang sangat terbatas, maka hal itu membuat Allah tersenyum.

Gambarkan Nuh yang sedang membuat perahu raksasa.

Allah tersenyum bila kita menantikanNya dengan sepenuh hati.
Allah memberi Nuh petunjuk yang sangat terperinci dalam hal membangun perahu besar itu. Ia menentukan ukuran, bentuk, bahan perahu serta jumlah binatang-binatang yang akan dibawa di dalamnya. Alkitab mengatakan :

Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
(Kejadian 6 : 22)


Perhatikan bahwa Nuh mentaati dengan tepat semua perintah Allah. Artinya, ia tidak ragu-ragu dan tidak menunda-nunda. Kita harus taat kepada semua perintah Allah. Bukan hanya memilih perintah yang kita suka, dan mengabaikan perintah-perintah yang menurut kita sulit, atau tidak masuk akal. Misalnya, mengampuni orang yang menyakiti hati kita 70 x 7 kali dalam sehari.
Yesus berkata :

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku
(Yoh. 14 : 15)

Yang manakah dari 10 perintah Allah atau perintah-perintah Tuhan lainnya yang bagimu sulit sekali ditaati ?
( Kakak pembina mengambil waktu untuk mendoakannya bersama anak-anak.)

Allah tersenyum bila kita selalu memuji dan bersyukur padaNya.
Apakah kamu merasa senang kalau dipuji atau dihargai orang lain ? Allah juga demikian. Ia tersenyum bila kita menyatakan kekaguman kita pada kehebatanNya dan bersyukur karena kasihNya pada kita.
Pernahkah kamu memuji masakan mamamu yang enak ? Ketika kamu memuji, mamamu merasa senang. Dan bukankah itu membuatmu merasa senang juga ? Karena kamu telah membuat mamamu tersenyum bahagia ?
Begitu juga dengan Tuhan. Ia bahagia mendengar pujianmu, dan bagaimana kamu menyatakan terima kasih atas kebaikanNya kepadamu.

Tuliskan kehebatan Tuhan yang menurutmu pantas dipuji.

Tuliskan kebaikan Tuhan dalam hidupmu yang patut kamu syukuri.

Allah tersenyum bila kita menggunakan kemampuan kita.
Setiap hal yang kamu lakukan, kecuali dosa, membuat Allah senang. Sama seperti mama dan papa yang bangga kepadamu, Allah terutama senang melihatmu menggunakan talenta dan kemampuan yang Ia berikan kepadamu. Kalau kamu tidak suka kepada dirimu sendiri, dan ingin jadi orang lain, maka kamu membuat hati Allah sedih. Karena Ia sebenarnya sudah merancangmu dengan sempurna. Kamu tidak perlu menjadi seperti anak lain. Jadilah dirimu sendiri. Allah tahu kamu akan bertumbuh dan berkembang semakin indah di hadapanNya.

Apakah kamu pernah ingin menjadi seperti orang lain ? Ceritakan.

Allah sedang mencari anak-anak seperti Nuh pada jaman ini, yaitu anak-anak yang bersedia hidup untuk menyenangkan Allah. Maukah kamu membuat Allah tersenyum ? Tidak ada apapun yang tidak akan Allah lakukan bagi orang yang menyenangkan hatiNya.

Ayat Hafalan :

TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah
(Maz. 14 : 2)

Thursday, October 12, 2006

HARI 8 : DIRENCANAKAN BAGI KESENANGAN ALLAH

Thou art worthy, O Lord, to receive glory and honour and power: for thou hast created all things, and for thy pleasure they are and were created.
(Engkau layak, ya Tuhan, untuk menerima kemuliaan dan hormat dan kuasa: karena Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan untuk kesenanganMulah mereka ada dan telah diciptakan)
(Rev. 4 : 11 )


For the LORD taketh pleasure in his people
(Karena Tuhan mendapatkan kesenangan di dalam umatNya)
(Psalms. 149 : 4)

Allah memilih untuk menciptakan kamu, membuat kamu lahir ke dunia ini karena keberadaanmu memberikan kesenangan besar pada Allah. Kamu begitu berharga dan penting bagi Allah, dan Allah mengasihimu melebihi hal lain apapun yang pernah Ia ciptakan. Kamu ada untuk Allah, untuk tujuanNya, untuk kesenanganNya.

Segala hal yang kita lakukan yang mendatangkan kesenangan bagi Allah disebut “penyembahan”. Penyembahan bukan hanya menyanyi dan memainkan musik. Setiap bagian dari ibadah : berdoa, membaca Alkitab, menyanyi, saat teduh, mendengar kotbah, mencatat, memberi persembahan, baptisan, perjamuan kudus, menyambut anak Tuhan yang lain dan sebagainya merupakan tindakan penyembahan.

Dalam Yesaya 29, Allah mengeluh tentang penyembahan yang setengah hati dan munafik. Bangsa Israel saat itu mempersembahkan doa-doa yang panjang, pujian yang tidak tulus, upacara-upacara rutin dan persembahan yang dilakukan bukan karena mengasihi Allah tetapi karena kebiasaan. Hati Allah tidak tersentuh dengan semua itu. Allah sangat suka pada orang yang berdoa dan menyembah Dia dengan segenap hati dan mengasihi Dia dengan sebenarnya, bukan hanya di bibir saja.
Bagaimana dengan kamu selama ini ? Apakah kamu memuji Tuhan karena kamu mengasihi Dia atau karena disuruh oleh kakak pembina ?

Kita menyembah Tuhan bukan hanya di dalam gereja atau di kelompok sel. Kita bisa menyembah Dia dimanapun kita berada. Dalam Alkitab orang-orang memuji Allah saat di tempat kerja, di rumah, di dalam pertempuran, di penjara, dan bahkan di tempat tidur !
Apapun yang kita lakukan adalah penyembahan kepada Allah bila kita melakukannya untuk kemuliaan dan kesenangan Allah.

Bagaimana caranya melakukan sesuatu untuk kesenangan Allah ? Dengan melakukan segala sesuatu seolah-olah kamu sedang melakukannya bagi Yesus ! Misalnya, kalau kamu harus belajar, maka belajarlah dengan sangat baik dan rajin. Bukan untuk dirimu sendiri. Tetapi lakukan itu untuk Yesus. Itu artinya kamu menyembah Dia.

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
(Kolose 3 : 23)


Bagaimana caranya kamu bisa menyenangkan Tuhan ?


Huruf-huruf di bawah ini tidak beraturan, susunlah supaya dapat dibaca.

LALHA
UIT
OHR
NDA
GNRABA
APISA
ABMHYNEEM
AID
SUHRA
MBAHENYEMANY
MADLA
HOR
NAD
RANEBEKNA

Ayat Hafalan
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
(Yohanes 4 : 23)


layout for myspace

HARI 7 : ALASAN UNTUK SEGALA SESUATU

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
( Roma 11 : 36)

Tujuan utama alam semesta dengan segala isinya ini ada adalah untuk menunjukkan kemuliaan Allah. Apa artinya kemuliaan Allah ?
Kemuliaan Allah adalah keberadaan Allah, siapa Allah dan sifatNya, kemegahanNya, kuasaNya, pengaruhNya, keluarbiasaanNya. Kemuliaan Allah adalah ekspresi dari kebaikanNya.

Bagaimana kita bisa melihat kemuliaan Allah ?
Lihat saja sekelilingmu. Segala sesuatu yang diciptakan Allah mencerminkan kemuliaanNya dalam beberapa hal. Dari alam kita mengetahui bahwa Allah berkuasa, bahwa Ia suka keanekaragaman, keindahan, keteraturan, kekreatifan.

Tuhan memerintahkan kita untuk menghormati, memuji dan menyatakan kemuliaan Allah. Mengapa ? karena memang Allah layak menerimanya ! Karena Allah menjadikan segala sesuatu, maka Ia layak menerima semua kemuliaan.

"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
(Wahyu 4 : 11)

Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah yang menurutmu sangat luar biasa sehingga Ia layak menerima pujian dan penghormatan. Misalnya : matahari yang memancarkan cahayanya yang terang, bintang-bintang yang berjumlah milyaran di langit, badai yang dahsyat di laut, embun pagi yang berkilau seperti permata di atas rumput, dll.

Sayang sekali ada dua ciptaan Allah yang memberontak, dan tidak mau memberikan kemuliaan kepada Allah. Tahukah kamu siapa dua mahluk itu ? Malaikat yang jahat (setan) dan manusia. Mereka ingin kemuliaan bagi diri mereka sendiri, dan itu artinya adalah kesombongan karena merasa dirinya lebih hebat dari Allah. Karena itu kita harus berhati-hati supaya tidak jatuh dalam dosa kesombongan ini, yaitu hidup bagi kemuliaan diri kita sendiri dan tidak memuliakan Allah.

Bagaimana caranya memuliakan Allah ?
Kita memuliakan Allah dengan menyembahNya.
Menyembah artinya bukan hanya memuji, bernyanyi atau berdoa kepada Allah. Menyembah Allah artinya adalah menggunakan seluruh hidup kita untuk mengasihi Allah dan melakukan apa yang Allah mau kita lakukan.
Kita memuliakan Allah dengan mengasihi orang Kristen lainnya.
Semua orang yang percaya kepada Allah adalah saudara kita. Kalau kita tidak bertengkar dengan saudara-saudara kita, dan hidup rukun bersama artinya kita menghormati Allah, dan memuliakan Dia.
Kita memuliakan Allah dengan menjadi seperti Yesus.
Kalau karakter kita berkembang seperti Yesus, maka kita akan menjadi cermin dari Allah. Orang akan semakin melihat kemuliaan Allah dalam diri kita.
Kita memuliakan Allah dengan cara memakai semua talenta dan kelebihan yang Allah berikan dalam hidup kita.
Kita memuliakan Allah dengan menceritakan tentang kehebatan dan kebaikanNya kepada orang lain.

Apakah kamu tidak yakin bahwa kamu mampu melakukan semua itu untuk memuliakan Allah ? Jangan kuatir. Allah akan menolongmu melakukannya apabila kamu bersedia untuk hidup bagi Dia.

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
(Yohanes 1 : 12)


Tahukah kamu kuasa itu apa ? Misalnya kakak punya uang Rp. 1 milyar di bank. Baik bukan ? Apakah kamu mau uang itu ? Boleh. Tetapi apakah kamu bisa mengambil uang itu dan memakainya sesuka hatimu ? Pegawai di bank pasti tidak mengijinkannya karena itu bukan milikmu. Tetapi kalau kakak membuat surat kuasa disertai dengan meterai yang sah dan menyatakan bahwa kamu boleh mewakili kakak mengambil uang itu, maka pegawai bank akan menyerahkan uang Rp. 1 milyar di bank tersebut untukmu. Itulah yang namanya KUASA.

Kamu memang tidak mampu hidup menurut kehendak Allah, tidak berdosa, dan melakukan rencana Allah yang sempurna dari dirimu sendiri. Tetapi Yesus sudah memberikan surat kuasa sehingga kamu bisa mendapatkan hidup yang demikian. Surat kuasa yang diberikan Yesus membuat Iblis tidak berdaya, dan mau tidak mau harus menerima bahwa semua hal yang baik itu sudah diberikan Allah untukmu. Surat kuasa dari Yesus sudah dimeteraikan dengan darah Tuhan Yesus sendiri waktu Ia mati di kayu salib untuk kamu.

Maukah kamu menerima tawaran Allah untuk menjadi anak-anakNya ? Kalau kamu mau menerima hal ini, mari kita bersama-sama berdoa saat ini dan dengan lembut mengatakan kepada Allah bahwa kita mau percaya kepada Nya, dan meminta Ia menolong kita supaya bisa hidup seperti yang direncanakanNya bagi masing-masing kita.

Selamat datang dalam keluarga Allah !

Ayat Hafalan :
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
(Roma 11 : 36)


www.Bigoo.ws
www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws





HARI 6 : KEHIDUPAN ADALAH TUGAS SEMENTARA


TUHAN, beritahukanlah kapan ajalku supaya aku tahu betapa pendek hidupku (Mazmur 39 : 5)

Hanya untuk sementara aku tinggal di dunia
(Mazmur 119 : 19)

Pernahkah kamu pergi berlibur ke luar negeri ? Misalnya kamu mau pergi ke Amerika Serikat.

Apakah yang kamu perlukan untuk bepergian ke luar negeri ? Gambarkan.
(passport, visa, uang, koper berisi pakaian, tiket)

Tahukah kamu apa gunanya passport ? Passport adalah kata bahasa Inggris, berasal dari dua kata : pass yang artinya melewati/melalui, dan port yang artinya pelabuhan (laut atau udara). Jadi kata passport bisa diartikan sebagai dokumen yang dibutuhkan untuk melewati/melalui pelabuhan sebuah negara lain.
Karena kamu tidak tinggal sebagai penduduk Amerika Serikat selamanya, kamu disebut sebagai pengunjung. Kamu perlu passport supaya penduduk Amerika Serikat tahu bahwa kamu adalah warga negara Indonesia.

Berapa waktu paling lama yang kamu pakai untuk berlibur atau tinggal sementara di luar negeri ? ( + 6 bulan )

Apa yang kamu lakukan setelah kamu selesai menjalani liburan ? (Pulang ke rumah)

Sama seperti liburan yang singkat, maka hidupmu di bumi ini juga sangat pendek bila dibandingkan dengan kekekalan. Jangan lupa bahwa bumi ini cuma tempat tinggal sementara. Kamu tidak akan lama berada di sini ( 60 – 80 tahun saja). Kamu adalah warga negara Surga.

Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga (Filipi 3 : 20)

Ada banyak orang yang menyimpulkan karena mereka ada di bumi, maka bumilah rumah mereka. Padahal bukan. Karena di bumi ada banyak hiburan, kesenangan dan pengalaman-pengalaman yang nikmat, maka orang dengan mudah bisa melupakan bahwa tujuan hidup kita di bumi bukanlah mengejar kesenangan hidup semata-mata. Kamu sedang bersiap-siap untuk menghadapi sesuatu yang jauh lebih baik.

Untuk menjaga supaya kamu tidak terlalu terikat dan mencintai dunia ini, maka Tuhan sengaja mengijinkan kamu mengalami macam-macam masalah, kesedihan, penyakit dan lain-lain. Hal ini supaya kamu sadar bahwa dunia ini tidak akan pernah membuat kamu bahagia. Satu-satunya tempat dimana kamu bisa berbahagia selamanya adalah di Surga. Di sana tidak ada kesedihan, tidak ada penyakit, tidak ada air mata, tidak ada kematian.
Bukankah sangat luar biasa sekali negara kita tersebut ? Dan kepala negaranya adalah bapa kita : Allah.

Ikan tidak pernah akan bahagia hidup di daratan karena ia diciptakan untuk hidup di ……
(air)

Burung rajawali tidak akan bahagia jika harus melompat di tanah karena ia diciptakan untuk terbang bebas di ………………….. (udara)

Kita tidak akan pernah 100% bahagia di dunia ini karena kita diciptakan untuk hidup di ……………….. (Surga)

Kalau kamu menyadari bahwa hidup di bumi ini cuma sementara, maka kamu akan merubah caramu berpikir. Apa yang dulu kelihatan berharga bagimu mungkin tidak akan terlalu berharga lagi. Kamu mulai memikirkan hal-hal yang kekal dan bernilai untuk selamanya. Ingatlah, saat ini kamu sedang dalam tugas di bumi. Kamu belum pulang. Saat kematian, kamu bukan meninggalkan rumah, kamu justru pulang.

Apa yang ingin kamu lihat dan lakukan saat kamu sedang mengunjungi dunia ini ?



Oleh-oleh apa yang dapat kamu bawa untuk Bapa di Surga pada waktu kamu pulang nanti ?


Buatlah passport Kerajaan Surga dengan meniru contoh di bawah ini. Mintalah stempel Kerajaan Surga dari kakak Pembina.


Hari 5 : MEMANDANG KEHIDUPAN DARI SUDUT PANDANG ALLAH


Apakah arti hidupmu?
(Yakobus 4 : 14 B)


Kalau kamu ditanya tentang arti hidupmu, gambar apa yang muncul di pikiranmu ? Gambar itu menunjukkan apa yang kamu harapkan dari hidup ini. Hal itu secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu cita-citakan.

Orang di dunia ini pada umumnya menggambarkan hidup sebagai :

Pesta, jadi yang penting dalam hidup ini adalah bersenang-senang.
Balapan, jadi yang penting adalah kecepatan.
Pertempuran, jadi yang penting adalah harus menang.

Menurutmu, hidup itu seperti apa ? Gambarkan atau ceritakan.

Pandangan hidup yang demikian adalah salah. Kita harus mendasarkan pandangan hidup kita dengan Firman Tuhan.

Perasaan kita kadang-kadang mempengaruhi hari-hari kita. Kalau kita sedang senang, maka sepanjang jari kita merasa gembira. Sebaliknya, kalau kita sedang sedih, maka sepanjang hari kita merasa murung.

Apa yang membuat kamu merasa senang ?

Apa yang membuatmu sedih ?

Allah ingin kita percaya dan mengasihi Dia. Jangan meniru pandangan dan pendapat orang di dunia ini, tetapi ijinkan Tuhan merubah dirimu dengan cara memperbaharui pikiranmu. Artinya, kamu menyerahkan apa yang kamu pikirkan kepada Tuhan. Kamu tidak lagi mudah percaya pada apa yang dikatakan oleh manusia (meskipun dia ahli atau hebat ), tetapi lebih mempercayai Firman Tuhan.
(Misalnya, dunia mengatakan bahwa orang yang hebat adalah orang yang kuat dan gagah ; tetapi itu tidak benar, karena Firman Tuhan mengatakan bukan dengan kuat dan gagah kita dapat mengatasi masalah kita melainkan dengan kuasa/pertolongan Roh Tuhan – Zakharia 4 : 6)
Ini akan membuatmu mengetahui apa yang diinginkan Allah untuk kamu lakukan.

Alkitab mengatakan beberapa hal tentang hidup.

Hidupmu adalah ujian.
Kamu bisa membaca banyak kisah di seluruh Alkitab bagaimana Allah terus menerus menguji ketaatan dan kesetiaan manusia.

Berikan contoh orang-orang di Alkitab yang diuji oleh Allah.
( Abraham disuruh Tuhan mempersembahkan anaknya Ishak, Adam dan Hawa diuji di Taman Eden, Yusuf mengalami masalah karena kakak dan majikannya, Daniel menghadapi pemerintah Babel dll. )

Kamu juga akan terus diuji Tuhan dalam banyak hal, juga hal-hal sederhana seperti ketika kamu menolak untuk mencontek saat ulangan, membuang sampah di tempatnya, atau ketika kamu bersikap sopan kepada mbak/pembantu di rumah.

Ujian yang diberikan Allah adalah cara Allah untuk membuatmu “naik kelas” (maksudnya supaya kamu memiliki karakter yang lebih baik, dan iman/percaya yang lebih besar kepada Allah). Kabar baiknya, setiap kamu lulus dalam sebuah ujian, Allah siap memberi upah dalam kekekalan.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1 : 12)

Hidupmu adalah kepercayaan.
Apa yang kamu miliki di bumi ini : waktu, tenaga, kepandaian, kesempatan, uang dll. bukan milikmu. Semua itu adalah milik Tuhan.

Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya ( Mazmur 24 : 1 )

Dan semua itu dipinjamkan Tuhan kepadamu untuk kamu pelihara sebaik-baiknya dan untuk kamu pakai untuk memuliakan nama Tuhan. Tuhan sangat menghargai apabila kamu bisa dipercaya seperti seorang hamba yang setia kepada tuannya. Nanti pada akhir kehidupan kita, Tuhan akan menilai apakah kita anak yang bertanggung-jawab dan memberi upah kepada kita sesuai dengan berapa baiknya kita mengurus apa yang sudah Tuhan percayakan pada kita.
Apakah kamu mau menjadi anak yang bisa dipercaya oleh Tuhan ?

Ayat Hafalan :
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. (Lukas 16 : 10)

Hari 4 : DICIPTAKAN UNTUK KEKEKALAN

Kamu diciptakan Allah untuk hidup kekal. Apakah artinya kekal ? Artinya adalah selama-lamanya, tidak ada akhir. Benarkah begitu ? Lalu, kenapa ada orang yang meninggal dunia ? Meninggal dunia bukan berarti kehidupan kita selesai, tetapi kita pindah ke kehidupan yang kekal.

Sama seperti Allah menciptakan ulat, yang kemudian berubah menjadi kepompong, dan akhirnya menjadi kupu-kupu – demikian juga Dia menciptakan kamu untuk berubah. Pertama kamu hidup di dalam perut mama selama 9 bulan, kemudian kamu lahir ke dunia dan hidup di bumi selama waktu yang telah ditetapkan Tuhan untuk kamu, ( Ada yang hidupnya di dunia hanya 1 hari, ada yang 7 tahun, 20 tahun, 40 tahun, 50 tahun, 100 tahun. Tanyakan pada anak-anak apakah mereka tahu seseorang yang meninggal pada usia anak-anak, atau mereka yang sudah tua sekali tapi sampai hari ini masih hidup. )

Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun…
(Mazmur 90 : 10 )

Setelah itu kamu hidup di kekekalan. Ada dua pilihan kekekalan : surga atau neraka. Hubunganmu dengan Allah di bumi menentukan hubunganmu dengan Dia di dalam kekekalan. Kalau kamu mengasihi Yesus, dan menerima Dia sebagai juru selamatmu, maka kamu akan diangkat sebagai anakNya. Kalau kamu menjadi anak Allah, tentu kamu akan diundang untuk tinggal bersama-sama dengan Tuhan selamanya di surga.

Tetapi kalau kamu menolak kasih dan pengampunan dari Allah, kamu akan terpisah selama-lamanya dari Allah. Ada banyak orang yang memilih hidup tanpa Allah di bumi ini karena mereka tidak mengerti bahwa hidup ini bukan cuma sekadar yang ada sekarang. Tragisnya, mereka sering tidak mau mendengar kalau ada yang memberitahu mereka bahwa setelah kehidupan di dunia ini berakhir, masih ada kehidupan lain setelahnya.

Tentu keadaan di surga dan di neraka jauh berbeda. Manakah yang akan kamu pilih ?

Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi (Mat. 13 : 49 – 50 )

Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu
(Wahyu 21 : 4)

Tidak ada kata-kata yang cukup tepat untuk menggambarkan keindahan dan kehebatan surga sampai – sampai Alkitab mengatakan tentang hal itu :

Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.
( 1 Korintus 2 : 9 )

Tetapi untuk menggambarkannya sekilas, rasul Yohanes menceritakannya demikian :

Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel…Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata.. Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening…Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya…dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana
( Wahyu 21 : 11 -25)

Inginkah kamu tinggal di dalamnya ? Hanya orang bodoh yang akan menjalani kehidupan ini tanpa bersiap-siap menghadapi apa yang akan terjadi setelah ia mati. Kamu perlu lebih banyak memikirkan tentang kekekalan, dan mempersiapkan untuk hidup di dalamnya. Ambil kesempatan hari ini untuk memastikan dirimu memilih mengikuti Yesus. Kalau kamu memiliki hubungan dengan Yesus, kamu tidak perlu takut akan kematian. Itu adalah pintu menuju kekekalan.

Gambarkan fase dari ulat sampai menjadi kupu-kupu.


Gambarkan fase mulai kamu ada di dalam perut mama sampai kamu ada di surga.

Tulislah daftar hal-hal yang membuatmu memiliki hubungan dengan Allah.
(percaya pada Yesus, menjadikan Yesus sebagai Tuhan, berdoa, membaca Firman Tuhan, memuji Tuhan, pergi ke gereja, pergi ke sel anak dll. )

Ayat Hafalan :
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
(1 Yoh. 2 : 17)

Wednesday, October 11, 2006

HARI 3 : APA YANG MENGGERAKKAN KEHIDUPANMU ?

Aku melihat bahwa pada dasarnya segala jerih payah dan keberhasilan orang didorong oleh perasaan iri hatinya (Pengkotbah 4 : 4)

Pertanyaan :
Apakah kamu setuju dengan pernyataan Pengkotbah di atas ? ( Terangkan bahwa ayat tersebut ditulis oleh Salomo, yaitu orang yang sangat pandai dan bijaksana – ia mengamati bahwa semua hal yang dilakukan manusia hanya supaya ia merasa berarti atau hebat, lebih dari orang lain.)
Dapatkah kamu menuliskan beberapa hal yang kamu ingin dapatkan tahun ini ?
Apakah yang akan kamu lakukan supaya keinginanmu tersebut tercapai ?
Bagaimana perasaanmu kalau kamu tahu temanmu memiliki/mendapatkan apa yang kamu idam-idamkan tersebut ?


Kehidupan setiap orang digerakkan oleh sesuatu, maksudnya yang menyebabkannya melakukan segala sesuatu di dalam kehidupannya.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penggerak. Yang mana yang sesuai dengan dirimu ?
Digerakkan oleh perasaan bersalah.
Orang yang digerakkan perasaan bersalah merasa malu dan menyesal karena pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Karena itu secara tidak sadar dia menghukum dirinya sendiri dalam semua hal yang dia lakukan.
Misalnya ada anak yang pernah malas belajar sehingga ia tidak naik kelas. Ia merasa sangat bersalah karena tidak naik kelas, sehingga ia malas mengerjakan segala sesuatu. Ia menganggap masa depannya pasti suram karena ia pernah tidak naik kelas. Ia merasa semua orang mencapnya sebagai anak yang bodoh dan nakal. Akibatnya, ia tidak ingin mengerjakan apa-apa karena takut gagal. Dan kalau mengerjakan sesuatu ia juga tidak mengerjakannya dengan baik, karena ia merasa percuma saja. Toh ia tidak bisa menghapus masa lalunya yang tidak pernah naik kelas itu. Sampai dewasa ia tetap teringat bahwa ia gagal dalam sekolahnya.
Setiap orang pernah melakukan kesalahan, baik besar atau kecil. Tetapi itu tidak boleh membuat kita menjadi putus asa dan merasa masa depan kita suram karena kesalahan atau kebodohan yang pernah kita lakukan.
Musa pernah melakukan kesalahan besar. Ia membunuh orang. Kemudian ia lari ke padang gurun menjadi penggembala domba. Padahal ia punya potensi yang besar. Ia memiliki pendidikan yang tinggi. Tetapi Allah mampu melakukan hal-hal yang ajaib untuk menghapus masa lalu dan memberikan sebuah permulaan yang baru pada setiap orang yang mengalami masa lalu yang jelek (misalnya orang-tua bercerai, orang-tua bangkrut, anak punya penyakit seperti asma, kanker dll.). Musa justru menjadi pemimpin terbesar dalam sejarah Israel setelah ia berumur 80 tahun.

…aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku… (Filipi 3 : 13)

Digerakkan oleh kebencian dan kemarahan.
Orang yang digerakkan kebencian dan kemarahan selalu mengingat-ingat kesalahan orang yang membuat mereka sedih, marah, luka, sakit hati. Mereka sama sekali tidak mau mengampuni. Kadang-kadang bentuk kemarahannya diekspresikan dengan cara “mogok bicara/bungkam”, tetapi ada juga yang bersikap “amat marah/memberontak.” Kebencian dan kemarahan melukai diri kita sendiri lebih dari yang lainnya. Kita harus mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.

Hanyalah orang yang bodoh saja yang mati sebab sakit hatinya (Ayub 5 : 2)

Digerakkan oleh rasa takut.
Kadang-kadang karena trauma waktu kecil atau karena selalu dilarang keluarga/guru untuk melakukan sesuatu karena hasilnya dianggap kurang sempurna, ( misalnya waktu kecil tidak boleh makan sendiri karena takut makanannya berceceran, atau tidak boleh main air karena rumahnya jadi kotor, atau tidak boleh lagi ikut suatu kegiatan karena pernah tidak menyelesaikan suatu les/ekskul) maka kita jadi takut melakukan sesuatu hal karena takut salah atau gagal. Ketakutan membuat kita tidak melakukan apa-apa sehingga rencana Tuhan yang baik dalam diri kita tidak terlaksana karena kita tidak mau melangkah.

Digerakkan oleh materi/uang.
Orang yang digerakkan materi melakukan segala sesuatu karena ingin punya banyak uang untuk membeli benda-benda yang dikira akan membuat kita bahagia, aman atau disukai orang lain. Tetapi ternyata semua itu tidak benar karena sifatnya hanya sementara. Akhirnya kita justru tidak merasa bahagia karena selalu ada yang lebih baru, lebih besar, lebih baik, lebih canggih dll. Dan hidup kita cuma dihabiskan dengan mengejar hal-hal yang demikian.

Digerakkan oleh kebutuhan akan pengakuan.
Orang yang ingin diakui atau dicintai orang lain membiarkan dirinya melakukan apa saja yang diinginkan atau diharapkan orang-tuanya, gurunya, temannya dll. Mereka kuatir apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya. Akibatnya, mereka tidak melakukan apa yang dikehendaki Allah untuk mereka lakukan. Dan hal ini adalah jalan menuju kegagalan dalam hidup ini.

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain (Matius 6 : 24)

Selama kamu mengikuti kelompok sel ini kita akan bersama-sama belajar bagaimana menjalani kehidupanmu dengan tujuan tertentu – yaitu tujuannya Allah, yang menciptakan kamu dan tahu sepenuhnya tentang potensi-potensimu. Tidak ada yang lebih penting daripada mengetahui tujuan Allah bagi hidupmu ini. Kamu akan rugi sekali kalau kamu tidak tahu untuk apa Allah menciptakanmu dan membuat kamu dilahirkan di dunia ini. Karena tanpa tujuan, hidupmu tidak berarti. Tragedi paling besar dalam hidup ini bukan kematian, melainkan hidup tanpa tujuan. ( Jelaskan pada anak-anak tentang pentingnya tujuan. Umpamakan hal yang sederhana saja, misalnya saat liburan. Mana yang anak lebih suka, bangun pagi dan tahu kalau hari itu memiliki tujuan/rencana melakukan sesuatu yang berarti, atau bangun tidur tanpa tahu mau melakukan apa pada hari itu ? Itu hanya berlaku untuk 1 hari saja – bagaimana kalau seumur hidup kita. Bukankah penting sekali kita punya tujuan untuk hidup kita ?)

Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan (Efesus 5 : 17)



HARI 2 : KAMU ADA BUKAN KARENA KEBETULAN


Segala sesuatu diciptakan dengan tujuan tertentu. Begitu juga dirimu. Allah sudah merencanakan keberadaanmu jauh sebelum kamu dilahirkan.

Akulah TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan, dan yang menolong engkau ( Yesaya 44 : 2 a )

Allah merancang setiap bagian tubuhmu. Ia yang memilih kamu akan lahir dari bangsa apa, warna kulitmu apa, warna rambutmu apa, warna matamu apa, bentuk tubuhmu bagaimana dan sebagainya. Ia juga memberikan di dalam dirimu bakat-bakat alam dan pribadi yang unik. Allah mengenal setiap bagian dari dirimu secara terperinci.

Waktu tulang-tulangku dijadikan, dengan cermat dirangkaikan dalam rahim ibuku, sedang aku tumbuh di sana secara rahasia, aku tidak tersembunyi bagi-Mu.
(Mazmur 139 : 15)

Karena Allah mempunyai tujuan tertentu dalam menciptakanmu seperti sekarang ini, maka ia memutuskan kapan dan dimana kamu dilahirkan, dan berapa lama kamu akan hidup di dunia ini.

Engkau melihat aku waktu aku masih dalam kandungan; semuanya tercatat di dalam buku-Mu; hari-harinya sudah ditentukan sebelum satu pun mulai.
(Mazmur 139 : 16 )

Allah tidak pernah melakukan apapun secara main-main atau kebetulan. Dia tidak pernah membuat kesalahan.

Allah menciptakanmu karena Ia mengasihimu.

Sebelum dunia ini diciptakan, Allah telah memilih kita melalui Kristus dengan maksud supaya kita menjadi milik-Nya yang khusus dan tidak bercacat di hadapan-Nya. Karena kasih Allah, maka Ia sudah menentukan terlebih dahulu bahwa melalui Yesus Kristus, Ia akan mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya sendiri. Dan memang itulah yang ingin dilakukan-Nya. ( Efesus 1 : 4 – 5 )

Untuk kamulah ia menciptakan dunia ini dan segala isinya dengan ketepatan yang luar biasa supaya kamu bisa tinggal di dalamnya. Allah menciptakanmu supaya Ia bisa menyatakan kasihNya kepadamu. Ini adalah sebuah kebenaran yang harus kamu jadikan landasan hidupmu.

Segala sesuatu diciptakan Allah untuk suatu tujuan tertentu. Kamu bisa menggambarkannya dalam banyak rangkaian rantai reaksi antara tumbuhan, hewan, dan manusia. Atau rantai reaksi di alam. Cobalah menggambarkan rantai reaksi tersebut di bawah ini.
Manusia bernafas dengan oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida, yang dihirup oleh tanaman. Tanaman menghirup karbon dioksida, dan mengeluarkan oksigen.

Rumput dimakan hewan, hewan dimakan manusia, manusia mengeluarkan kotoran yang menjadi pupuk bagi tanaman.

Air laut menguap menjadi gas yang berkumpul di udara menjadi awan, setelah itu awan turun menjadi hujan yang membasahi bumi dan sungai-sungai yang semuanya mengalir kembali ke laut.

Aktifitas :
Pandanglah Dirimu di Cermin, Apa Yang Kamu Lihat ?

Minta setiap anak menuliskan keterangan tentang dirinya di selembar kertas tanpa menyebutkan nama. Tekankan agar anak berkonsentrasi pada hal-hal yang positif. Keterangan meliputi bentuk fisik seperti warna mata, rambut, kulit, tinggi, berat. Hal-hal non-fisik seperti suka bergurau, selalu tersenyum, suka menolong, tidak pernah terlambat, suka mengalah, tidak curang saat bermain dll.

Lipat kertas yang sudah ditulisi, masukkan ke kotak. Minta setiap anak mengambil selembar secara bergiliran, membacakannya dan menebak siapakah yang dimaksud dalam penjelasan tersebut.

Selanjutnya, bagi anak-anak menjadi pasangan. Sekarang minta setiap anak menuliskan hal-hal yang positif dari pasangannya.

Terangkan bahwa kadang-kadang kita melihat diri kita berbeda dari apa yang dilihat orang lain. Tetapi Allah melihat kita dengan pandangan yang penuh kasih. Di mata Allah setiap kita adalah ciptaan yang indah.

Ayat Hafalan :
Akulah TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan, dan yang menolong engkau ( Yesaya 44 : 2a)