Wednesday, October 11, 2006

HARI 3 : APA YANG MENGGERAKKAN KEHIDUPANMU ?

Aku melihat bahwa pada dasarnya segala jerih payah dan keberhasilan orang didorong oleh perasaan iri hatinya (Pengkotbah 4 : 4)

Pertanyaan :
Apakah kamu setuju dengan pernyataan Pengkotbah di atas ? ( Terangkan bahwa ayat tersebut ditulis oleh Salomo, yaitu orang yang sangat pandai dan bijaksana – ia mengamati bahwa semua hal yang dilakukan manusia hanya supaya ia merasa berarti atau hebat, lebih dari orang lain.)
Dapatkah kamu menuliskan beberapa hal yang kamu ingin dapatkan tahun ini ?
Apakah yang akan kamu lakukan supaya keinginanmu tersebut tercapai ?
Bagaimana perasaanmu kalau kamu tahu temanmu memiliki/mendapatkan apa yang kamu idam-idamkan tersebut ?


Kehidupan setiap orang digerakkan oleh sesuatu, maksudnya yang menyebabkannya melakukan segala sesuatu di dalam kehidupannya.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penggerak. Yang mana yang sesuai dengan dirimu ?
Digerakkan oleh perasaan bersalah.
Orang yang digerakkan perasaan bersalah merasa malu dan menyesal karena pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Karena itu secara tidak sadar dia menghukum dirinya sendiri dalam semua hal yang dia lakukan.
Misalnya ada anak yang pernah malas belajar sehingga ia tidak naik kelas. Ia merasa sangat bersalah karena tidak naik kelas, sehingga ia malas mengerjakan segala sesuatu. Ia menganggap masa depannya pasti suram karena ia pernah tidak naik kelas. Ia merasa semua orang mencapnya sebagai anak yang bodoh dan nakal. Akibatnya, ia tidak ingin mengerjakan apa-apa karena takut gagal. Dan kalau mengerjakan sesuatu ia juga tidak mengerjakannya dengan baik, karena ia merasa percuma saja. Toh ia tidak bisa menghapus masa lalunya yang tidak pernah naik kelas itu. Sampai dewasa ia tetap teringat bahwa ia gagal dalam sekolahnya.
Setiap orang pernah melakukan kesalahan, baik besar atau kecil. Tetapi itu tidak boleh membuat kita menjadi putus asa dan merasa masa depan kita suram karena kesalahan atau kebodohan yang pernah kita lakukan.
Musa pernah melakukan kesalahan besar. Ia membunuh orang. Kemudian ia lari ke padang gurun menjadi penggembala domba. Padahal ia punya potensi yang besar. Ia memiliki pendidikan yang tinggi. Tetapi Allah mampu melakukan hal-hal yang ajaib untuk menghapus masa lalu dan memberikan sebuah permulaan yang baru pada setiap orang yang mengalami masa lalu yang jelek (misalnya orang-tua bercerai, orang-tua bangkrut, anak punya penyakit seperti asma, kanker dll.). Musa justru menjadi pemimpin terbesar dalam sejarah Israel setelah ia berumur 80 tahun.

…aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku… (Filipi 3 : 13)

Digerakkan oleh kebencian dan kemarahan.
Orang yang digerakkan kebencian dan kemarahan selalu mengingat-ingat kesalahan orang yang membuat mereka sedih, marah, luka, sakit hati. Mereka sama sekali tidak mau mengampuni. Kadang-kadang bentuk kemarahannya diekspresikan dengan cara “mogok bicara/bungkam”, tetapi ada juga yang bersikap “amat marah/memberontak.” Kebencian dan kemarahan melukai diri kita sendiri lebih dari yang lainnya. Kita harus mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.

Hanyalah orang yang bodoh saja yang mati sebab sakit hatinya (Ayub 5 : 2)

Digerakkan oleh rasa takut.
Kadang-kadang karena trauma waktu kecil atau karena selalu dilarang keluarga/guru untuk melakukan sesuatu karena hasilnya dianggap kurang sempurna, ( misalnya waktu kecil tidak boleh makan sendiri karena takut makanannya berceceran, atau tidak boleh main air karena rumahnya jadi kotor, atau tidak boleh lagi ikut suatu kegiatan karena pernah tidak menyelesaikan suatu les/ekskul) maka kita jadi takut melakukan sesuatu hal karena takut salah atau gagal. Ketakutan membuat kita tidak melakukan apa-apa sehingga rencana Tuhan yang baik dalam diri kita tidak terlaksana karena kita tidak mau melangkah.

Digerakkan oleh materi/uang.
Orang yang digerakkan materi melakukan segala sesuatu karena ingin punya banyak uang untuk membeli benda-benda yang dikira akan membuat kita bahagia, aman atau disukai orang lain. Tetapi ternyata semua itu tidak benar karena sifatnya hanya sementara. Akhirnya kita justru tidak merasa bahagia karena selalu ada yang lebih baru, lebih besar, lebih baik, lebih canggih dll. Dan hidup kita cuma dihabiskan dengan mengejar hal-hal yang demikian.

Digerakkan oleh kebutuhan akan pengakuan.
Orang yang ingin diakui atau dicintai orang lain membiarkan dirinya melakukan apa saja yang diinginkan atau diharapkan orang-tuanya, gurunya, temannya dll. Mereka kuatir apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya. Akibatnya, mereka tidak melakukan apa yang dikehendaki Allah untuk mereka lakukan. Dan hal ini adalah jalan menuju kegagalan dalam hidup ini.

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain (Matius 6 : 24)

Selama kamu mengikuti kelompok sel ini kita akan bersama-sama belajar bagaimana menjalani kehidupanmu dengan tujuan tertentu – yaitu tujuannya Allah, yang menciptakan kamu dan tahu sepenuhnya tentang potensi-potensimu. Tidak ada yang lebih penting daripada mengetahui tujuan Allah bagi hidupmu ini. Kamu akan rugi sekali kalau kamu tidak tahu untuk apa Allah menciptakanmu dan membuat kamu dilahirkan di dunia ini. Karena tanpa tujuan, hidupmu tidak berarti. Tragedi paling besar dalam hidup ini bukan kematian, melainkan hidup tanpa tujuan. ( Jelaskan pada anak-anak tentang pentingnya tujuan. Umpamakan hal yang sederhana saja, misalnya saat liburan. Mana yang anak lebih suka, bangun pagi dan tahu kalau hari itu memiliki tujuan/rencana melakukan sesuatu yang berarti, atau bangun tidur tanpa tahu mau melakukan apa pada hari itu ? Itu hanya berlaku untuk 1 hari saja – bagaimana kalau seumur hidup kita. Bukankah penting sekali kita punya tujuan untuk hidup kita ?)

Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan (Efesus 5 : 17)



No comments: