Apakah arti hidupmu?
(Yakobus 4 : 14 B)
Kalau kamu ditanya tentang arti hidupmu, gambar apa yang muncul di pikiranmu ? Gambar itu menunjukkan apa yang kamu harapkan dari hidup ini. Hal itu secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu cita-citakan.
Orang di dunia ini pada umumnya menggambarkan hidup sebagai :
Pesta, jadi yang penting dalam hidup ini adalah bersenang-senang.
Balapan, jadi yang penting adalah kecepatan.
Pertempuran, jadi yang penting adalah harus menang.
Menurutmu, hidup itu seperti apa ? Gambarkan atau ceritakan.
Pandangan hidup yang demikian adalah salah. Kita harus mendasarkan pandangan hidup kita dengan Firman Tuhan.
Perasaan kita kadang-kadang mempengaruhi hari-hari kita. Kalau kita sedang senang, maka sepanjang jari kita merasa gembira. Sebaliknya, kalau kita sedang sedih, maka sepanjang hari kita merasa murung.
Apa yang membuat kamu merasa senang ?
Apa yang membuatmu sedih ?
Allah ingin kita percaya dan mengasihi Dia. Jangan meniru pandangan dan pendapat orang di dunia ini, tetapi ijinkan Tuhan merubah dirimu dengan cara memperbaharui pikiranmu. Artinya, kamu menyerahkan apa yang kamu pikirkan kepada Tuhan. Kamu tidak lagi mudah percaya pada apa yang dikatakan oleh manusia (meskipun dia ahli atau hebat ), tetapi lebih mempercayai Firman Tuhan.
(Misalnya, dunia mengatakan bahwa orang yang hebat adalah orang yang kuat dan gagah ; tetapi itu tidak benar, karena Firman Tuhan mengatakan bukan dengan kuat dan gagah kita dapat mengatasi masalah kita melainkan dengan kuasa/pertolongan Roh Tuhan – Zakharia 4 : 6)
Ini akan membuatmu mengetahui apa yang diinginkan Allah untuk kamu lakukan.
Alkitab mengatakan beberapa hal tentang hidup.
Hidupmu adalah ujian.
Kamu bisa membaca banyak kisah di seluruh Alkitab bagaimana Allah terus menerus menguji ketaatan dan kesetiaan manusia.
Berikan contoh orang-orang di Alkitab yang diuji oleh Allah.
( Abraham disuruh Tuhan mempersembahkan anaknya Ishak, Adam dan Hawa diuji di Taman Eden, Yusuf mengalami masalah karena kakak dan majikannya, Daniel menghadapi pemerintah Babel dll. )
Kamu juga akan terus diuji Tuhan dalam banyak hal, juga hal-hal sederhana seperti ketika kamu menolak untuk mencontek saat ulangan, membuang sampah di tempatnya, atau ketika kamu bersikap sopan kepada mbak/pembantu di rumah.
Ujian yang diberikan Allah adalah cara Allah untuk membuatmu “naik kelas” (maksudnya supaya kamu memiliki karakter yang lebih baik, dan iman/percaya yang lebih besar kepada Allah). Kabar baiknya, setiap kamu lulus dalam sebuah ujian, Allah siap memberi upah dalam kekekalan.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1 : 12)
Hidupmu adalah kepercayaan.
Apa yang kamu miliki di bumi ini : waktu, tenaga, kepandaian, kesempatan, uang dll. bukan milikmu. Semua itu adalah milik Tuhan.
Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya ( Mazmur 24 : 1 )
Dan semua itu dipinjamkan Tuhan kepadamu untuk kamu pelihara sebaik-baiknya dan untuk kamu pakai untuk memuliakan nama Tuhan. Tuhan sangat menghargai apabila kamu bisa dipercaya seperti seorang hamba yang setia kepada tuannya. Nanti pada akhir kehidupan kita, Tuhan akan menilai apakah kita anak yang bertanggung-jawab dan memberi upah kepada kita sesuai dengan berapa baiknya kita mengurus apa yang sudah Tuhan percayakan pada kita.
Apakah kamu mau menjadi anak yang bisa dipercaya oleh Tuhan ?
Ayat Hafalan :
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. (Lukas 16 : 10)
Thursday, October 12, 2006
Hari 5 : MEMANDANG KEHIDUPAN DARI SUDUT PANDANG ALLAH
Posted by
Days With Esther
at
10:58 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment