Wednesday, November 10, 2004

KESEDIAAN 3

A. KISAH ALKITAB

BAGAIMANA YESUS MEMERINTAHKAN KITA UNTUK MENDAHULUKAN KELUARGA KITA LEBIH DULU ?

Pertanyaan :
Kadang-kadang lebih mudah untuk menjadi saksi bagi Tuhan Yesus di tempat yang jauh, misalnya kalau kita pergi ke gereja lain saat Mission Trip, atau menyanyi lagu-lahu Natal di plaza waktu Natal dll. daripada menjadi seorang saksi yang setia di rumah kita sendiri. Siapakah orang di Alkitab yang sebenarnya kalau menjadi saksi di depan orang banyak bisa memberi kesaksian yang heboh dan menakjubkan tentang pertobatannya, tetapi oleh Tuhan Yesus dia disuruh pulang ke rumahnya sendiri dan menjadi saksi untuk keluarganya ?
Jawab : Orang gila dari Gadara ( Markus 5 : 1-20, Lukas 8 : 26-39)


Orang gila dari Gadara

Keheningan pada malam hari itu pecah oleh sebuah teriakan mengerikan dari sebuah perkuburan yang jauh. Anak-anak langsung membelalakkan mata ketakutan, dan lari kepada orang-tuanya. Para orang-tua menjelaskan suara apa yang seram itu, lalu mereka memperingatkan anak-anak supaya tidak mendekat ke sana. Seorang laki-laki dengan liar menggores-gores badannya dengan batu-batu yang tajam dan sambil menjerit-jerit ia berlari di sekitar batu-batu nisan di kuburan itu.

Tidak lama kemudian, dia merusakkan rantai yang mengikat tangannya dan lari tanpa ada yang bisa mencegahnya. Sekelompok orang kampung segera berkumpul untuk mencari maniak itu. Mereka ingin menangkapnya dan mengikatnya. Tetapi selalu saja ia berhasil menghancurkan rantai yang mengikatnya.

Orang-orang kampung yang cukup berani melihat laki-laki itu dari jauh untuk menceritakan kejadiannya kepada mereka yang ingin tahu. Keluarga orang gila itu sangat malu dan tertekan karena setiap orang di desa menghubung-hubungkan mereka dengan kelakuan orang gila yang menyeramkan itu.

Lalu pada suatu hari suatu kejadian yang luar biasa terjadi. Laki-laki liar itu memperhatikan ada sebuah perahu mendekat ke pantai, dan ia berlari mendapatkannya. Waktu orang-orang yang ada di perahu turun ke pasir, orang gila itu segera berlari dan berlutut di depan seseorang dari mereka yang keluar dari perahu. Orang-orang yang ada di sana memperhatikan dengan penuh keheranan pada saat roh-roh jahat dan iblis diperintahkan keluar. Saat keluar dari orang gila itu, mereka memasuki sekumpulan besar babi-babi yang kemudian langsung berlari terjun dari bukit yang terjal dan tenggelam ke dalam laut.

Segera saja orang-orang yang melihat kejadian itu bergegas pulang ke desanya dan kembali ke kuburan itu bersama-sama begitu banyak orang. Mereka lihat orang gila yang seram itu sudah berpakaian dan sedang diajak berbicara oleh Yesus. Mereka melihat babi-babi yang tenggelam ke laut. Dan mereka merasa ketakutan. Seharusnya mereka ikut bersuka-cita karena laki-laki itu sudah dibebaskan dari kerasukan setan, tetapi sebaliknya mereka malah memohon kepada Yesus untuk segera meninggalkan kampung itu.

Pada waktu Yesus kembali ke perahu bersama para muridNya, laki-laki yang tadinya kerasukan setan itu memohon kepada Yesus supaya ia boleh ikut. Tetapi dengan bijaksana Yesus menjawab, “ Pulanglah ke rumahmu dan tunjukkan kepada keluargamu hal-hal besar yang sudah dilakukan Allah kepadamu.” Jadi orang gila dari Gadara itu pulang ke rumahnya seperti yang diperintahkan Yesus – kepada keluarganya, familynya, dan tetangga-tetangganya – dan memberitakan kepada seluruh penduduk desanya hal-hal ajaib yang telah diperbuat Yesus untuknya.

Pertanyaan :
1. Mengapa setiap orang ketakutan waktu mereka menyaksikan orang Gadara itu disembuhkan oleh Yesus ?
2. Mengapa orang Gadara itu ingin ikut Yesus pergi ?
3. Mengapa Yesus menyuruh orang Gadara itu pulang kepada keluarganya ?

Jawab :
1. Orang-orang di desa itu meminta Yesus meninggalkan desa bukan hanya karena mereka telah kehilangan banyak babi akibat Yesus mengijinkan setan-setan yang merasuki orang gila itu pindah ke babi-babi mereka. Gadara adalah salah satu kota dari 10 kota yang disebut Decapolis ( yaitu Damaskus, Raphana, Hippos, Dion, Kanatha, Gadara, Sitopolis, Pella, Gerasa, dan Filadelfia ). Penduduknya kebanyakan bukan orang Yahudi, dan mereka adalah pemuja dewa-dewa. Kematian babi-babi itu membuat mereka berpikir bahwa dewa mereka marah sehingga tidak mau melindungi milik mereka. Padahal Yesus jauh lebih berkuasa dari para dewa itu. Mereka tidak mau bertobat dan minta Yesus pergi, supaya tidak membuat marah para dewa mereka.
2. a. Orang Gadara itu ingin bertanya dan belajar banyak hal dari Yesus. Dia baru saja disembuhkan oleh Yesus, dan baru bersama Yesus sebentar saja saat Yesus pergi meninggalkan desa itu. Dia begitu berbahagia karena disembuhkan Yesus, karena itu ia sangat kuatir ditinggalkan Dia yang telah membebaskannya dari ikatan yang dibuat iblis dan orang-orang lainnya.
b. Dia merasa tenang, aman, dan bahagia saat bersama Yesus. Dia sudah dibuang oleh keluarganya dan masyarakat untuk waktu yang lama karena kerasukan setan, pasti ia juga merasa sulit bila ditinggalkan oleh Yesus yang sudah menyembuhkannya secara total.
3. Daerah dimana orang itu tinggal (Gadara) penduduknya sebagian besar adalah bangsa Yunani. Mereka tidak menghendaki Yesus tinggal di desa itu. Orang-orang itu perlu tahu bahwa bahwa Yesus bukan hanya mampu melakukan mujizat yang hebat tetapi Dia juga bisa sepenuhnya merubah kehidupan orang selamanya (seperti orang gila dari Gadara itu). Yesus ingin orang itu menjadi saksi bagi Tuhan. Waktu Yesus di kemudian hari kembali ke daerah itu( Markus 7 : 31 – 37 ), penduduk desa itu sudah mau menerimaNya sehingga Yesus bisa melakukan mujizat di sana.

Catatan :
· Iblis dan setan-setan di dalam diri orang Gadara itu menyebut diri mereka Legion. Dalam istilah ketentaraan Romawi, Legion adalah satuan yang terdiri dari 6.000 prajurit.

B. BELAJAR DARI YESUS
Yesus memberi teladan bagaimana Ia memiliki karakter Bersedia :

1. Yesus bersedia melakukan sepenuhnya kehendak Bapa di surga. Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis : “ Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” ( Matius 3 : 15 )
2. Yesus tidak menyuruh pulang dalam keadaan perut kosong waktu Ia melihat orang-orang kelaparan. Ia memberi mereka makanan ( Matius 15 : 32 – 39 )
3. Yesus memperhatikan anak-anak dan memberkati mereka meskipun Ia sedang sibuk mengajar banyak orang dan para muridNya. Ia tidak merasa terganggu walaupun anak-anak meminta perhatianNya ditengah-tengah hal yang sedang dilakukanNya. ( Lukas 18 : 15 – 17 )
4. Yesus menyelesaikan seluruh pekerjaan yang diberikan Bapa kepadaNya untuk dikerjakan. ( …berkatalah Ia “ Sudah selesai”…Yohanes 19 : 30 )

Pertanyaan :
Adakah hal-hal lain yang menunjukkan karakter Bersedia yang bisa kamu teladani dalam diri Yesus ?

Jawab :
· Yesus membantu orang-tuaNya sebagai tukang kayu sampai Ia berumur 30 tahun. Ia tidak meninggalkan keluargaNya untuk melayani orang banyak sampai waktu yang ditetapkan Bapa di surga. Ia mendahulukan keluargaNya lebih dulu.
· Dikatakan Yesus bertambah besar dan Ia makin disukai Allah dan manusia ( Lukas 2 : 52 ). Hal ini menunjukkan bahwa Yesus selalu melakukan apa yang menyenangkan hati Allah dan orang yang bersamaNya.
· Yesus memperhatikan dan menghibur Maria yang menuangkan minyak ke kakiNya ditengah-tengah perjamuan makan, meskipun murid-muridNya memarahi perempuan yang “mengganggu” itu. ( Yohanes 12 : 1-8 )

C. Ayat Hafalan :
…sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. ( Matius 20 : 28 )

D. CERITA LEPAS

PERUMPAMAAN TENTANG KELERENG
(Oleh Kimberly B. Southall)

Pada suatu waktu, ada seorang anak laki-laki yang bodoh. Ia memiliki sekantong penuh kelereng yang cantik. Ia sangat bangga sekali pada kelereng-kelerengnya. Bahkan ia merasa sayang bermain dengan kelereng itu, sehingga ia tidak pernah bermain kelereng baik sendirian atau mengajak anak yang lain. Ia cuma mengeluarkan kelereng itu dari kantongnya untuk menghitung dan mengagumi keindahannya. Anak itu membawa kantong kelerengnya kemanapun ia pergi.

Ada juga seorang anak lain yang bijaksana. Ia berharap untuk memiliki sekantong kelereng seperti itu. Jadi anak ini bekerja giat untuk mengumpulkan uang. Ia berhasil membeli sebuah kantong untuk tempat kelereng. Memang ia belum punya kelereng, tapi ia percaya suatu hari nanti ia akan memilikinya. Ia menjaga kantong itu dan bermimpi hari dimana kantong itu terisi penuh kelereng yang bisa dipakainya bermain bersama teman-temannya.

Anak bodoh yang mempunyai banyak kelereng itu tidak memperhatikan kantongnya. Suatu hari, kantong kelerengnya berlubang di bagian bawah. Tetapi ia tidak memperhatikan hal itu, sehingga kelerengnya satu demi satu jatuh ke tanah melalui lubang itu.

Tidak lama kemudian, anak yang bijaksana menemukan satu demi satu kelereng yang jatuh ke tanah tanpa ada orang lain yang memperhatikannya. Jadi ia memasukkan kelereng-kelereng itu satu demi satu ke dalam kantongnya. Akhirnya ia berhasil mengumpulkan satu kantong penuh berisi kelereng-kelereng yang bagus. Anak ini bermain kelereng bersama semua teman-temannya. Dan ia selalu memperhatikan kantongnya sehingga kelerengnya tidak hilang.

Bagaimana dengan anak yang bodoh itu ? Karena ia begitu ceroboh dan egois, tidak mau berbagi bersama kawan-kawannya yang lain, maka ia tidak tahu kalau kelerengnya jatuh satu persatu. Akhirnya ia kehilangan semua kelereng dan cuma memegang kantongnya yang kosong.

Moral Cerita :
· Anak yang memikirkan diri sendiri tidak mempunyai teman karena ia egois
· Orang yang tidak mau berbagi dengan orang lain biasanya malah menderita kerugian yang tidak disangka-sangka
· Orang yang rajin akan mendapatkan apa yang diinginkan hatinya
· Orang yang suka berbagi dengan orang lain sering mendapat berkat besar yang tidak disangka-sangka










No comments: