Friday, February 15, 2008

HARI 36 : DICIPTAKAN UNTUK SEBUAH MISI

Sampai saat ini, Allah tetap bekerja di dunia ini. Dan Ia ingin kamu juga bekerja bersama Dia, mengerjakan tugas dari Tuhan. Tugas ini disebut misi.

Misi adalah melayani orang-orang yang belum mengenal dan percaya kepada Kristus.

Kata misi berasal dari kata latin untuk “mengutus.” Artinya, kamu diutus untuk menjadi wakil Yesus Kristus di bumi.

Ketika Yesus akan meninggal di atas kayu salib, Ia berkata : “ Sudah selesai “ Yesus menyelesaikan semua pekerjaan yang diberikan Allah kepadaNya di dunia ini. Sekarang kita melanjutkan misi Yesus. Apakah misi itu ? Menuntun orang-orang kepada Allah.

Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. ( 2 Korintus 5 : 18 )

Mengapa misi begitu penting ?

  1. Melanjutkan misi Yesus di dunia

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ( Mat 18 : 19-20)

Amanat ini bukan diberikan hanya kepada pendeta, atau kakak pembina, tetapi kepada setiap orang Kristen, termasuk dirimu.

Amanat bukan himbauan atau saran, melainkan perintah yang harus dilaksanakan. Kalau kamu tidak menjalankannya, artinya kamu tidak taat kepada Tuhan.

  1. Misi adalah sebuah hak istimewa.

Dipakai oleh Allah merupakan suatu kehormatan yang luar biasa. Kita menjadi rekan sekerja Allah dalam membangun kerajaanNya.

  1. Memberitahu orang lain bagaimana mereka bisa memiliki hidup kekal merupakan hal terbesar yang bisa kamu kerjakan bagi mereka.

Kamu punya kabar terbesar di dunia tentang jalan menuju pengampunan, tujuan, damai sejahtera, dan kehidupan kekal. Menyebarkan kabar baik itu merupakan kebaikan terbesar yang bisa kamu tunjukkan pada semua orang. Semua orang membutuhkan Yesus.

  1. Misi bersifat kekal.

Misimu akan mempengaruhi masa depan abadi orang lain. Itu lebih penting dari hal lainnya. Apapun yang didapatkan orang di dunia sifatnya sementara, sedangkan hubungan dengan Allah sifatnya kekal. Waktu terus berlalu, karena itu jangan menunda-nunda melakukan misi yang dipercayakan Tuhan kepadamu.

  1. Berarti bagi hidupmu sendiri.

Jika kamu gagal memenuhi misi pemberian Allah, maka kamu menyia-nyiakan kehidupan yang Allah berikan kepadamu. Walaupun hanya ada satu orang yang kamu kenalkan kepada Yesus, kehidupanmu telah membuat perbedaan bagi kekekalan.

Siapa yang Yesus tempatkan dalam hidupmu (keluarga, teman, pembantu, sopir, tetangga) agar kepadanya kamu bisa bercerita tentang Yesus ?

  1. ……………………………………
  2. ………………………………………
  3. ………………………………………

  1. Berakhirnya dunia berhubungan dengan selesainya tugasmu.

Kapankah akhir zaman dan Yesus datang kembali untuk kedua kalinya ? Tidak seorangpun tahu. Yang harus dilakukan adalah melakukan tugas yang dipercayakan Tuhan.

Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. (Matius 24 : 14)

Jika kamu ingin Yesus segera kembali, pusatkan perhatian untuk melakukan misi. Iblis lebih suka kamu melakukan apapun selain menceritakan tentang Yesus kepada orang lain. Ia akan berusaha membelokkan dan mengalihkanmu dari misi. Untuk bisa melakukan misi, kamu harus bertekad melakukannya, tidak peduli bagaimanapun halangannya. Tentunya itu tidak bisa kamu lakukan dengan kekuatanmu, melainkan dengan pertolongan Roh Kudus.

Kalau kamu ingin dipakai Tuhan, kamu harus peduli pada apa yang paling dipedulikan Allah yaitu menyelamatkan orang yang belum percaya kepada Yesus. Tidak ada yang lebih berharga dari itu. Salib Yesus membuktikan betapa pentingnya menyelamatkan manusia bagi Allah.

Maukah kamu mendoakan orang-orang yang kamu tahu belum percaya kepada Yesus ? Sebutkan nama mereka dalam doamu :

  1. …………………………………….
  2. …………………………………….
  3. …………………………………….

Carilah cara untuk bertemu dengan mereka yang kamu doakan di garis Finish.

Ayat Hafalan :

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ( Mat 18 : 19-20)

HARI 35 : KUASA ALLAH DI DALAM KELEMAHANMU

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." ( 2 Kor. 12 : 9a)

Allah senang memakai orang-orang lemah.

Semua orang punya kelemahan dan ketidak-sempurnaaan : fisik, emosi, intelektual, rohani. Kamu punya keterbatasan. Janganlah hal ini disangkali, dibela, dicarikan alasan, disembunyikan, atau dibenci. Allah bisa menggunakannya dengan cara yang Dia inginkan. Allah bukan hanya memakai kekuatanmu, tetapi juga kelemahanmu.

Allah punya pandangan berbeda tentang kelemahanmu. Dia sering bertindak dengan cara berlawanan dari yang kamu pikirkan atau harapkan. Alkitab penuh contoh bagaimana Allah senang memakai orang-orang biasa yang tdak sempurna untk melakukan hal-hal yang luar biasa.

Kelemahan bukan dosa, melainkan keterbatasan yang tidak bisa kamu ubah, misalnya cacat fisik, penyakit, kelemahan tubuh, trauma, kekurangan IQ dll. Kamu tetap bisa dipakai Tuhan karena Allah tidak pernah dibatasi keterbatasan apapun.

1. Akuilah kelemahanmu.

Kamu harus bersikap jujur dan berhenti berpura-pura memiliki semuanya. Kenalilah kelemahan-kelemahanmu.

2. Bersuka-cita dalam kelemahan.

Walaupun ingin dibebaskan dari kelemahan-kelemahan, percayalah Allah mengasihimu dan mengetahui apa yang terbaik untukmu. Kelemahan membuatmu bergantung pada Allah, mencegahmu untuk sombong. Kelemahan juga membuat kamu bersekutu dengan orang percaya lainnya. Orang yang kuat biasanya merasa tidak membutuhkan orang lain, tetapi keterbatasan membuat kamu saling membutuhkan dengan anak Tuhan lainnya. Kelemahan juga membuatmu bisa bersimpati kepada orang lain, berbelas-kasihan dan menerima kelemahan orang lain.

Sebutkan kelemahan hamba-hamba Tuhan di bawah ini :

a. Musa

b. Gideon

c. Abraham

d. Petrus

e. Daud

Allah ahli dalam mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Ia ingin mengambil kelemahan terbesarmu dan mengubahnya.

3. Ceritakan dengan jujur kelemahan-kelemahanmu.

Semakin kamu berterus-terang akan kelemahanmu dan pergumulan-pergumulanmu, Allah semakin mampu memakaimu untuk melayani orang lain. Paulus memberikan contoh keterbukaan di dalam semua suratnya. Dia secara terus-terang menceritakan kegagalan-kegagalannya :

Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. ( Roma 7 : 19 ), perasaannya, putus-asanya, ketakutannya dll.

Tentu saja ada resiko kalau kamu bersikap terbuka. Orang lain bisa menolakmu, dan mempunyai pendapatyang buruk tentangmu. Tetapi keuntungan dari bersikap terbuka lebih banyak. Keterbukaan membuatmu bebas dan merdeka, mengurangi tekanan dan kecemasan. Semakin kamu jujur akan kelemahan-kelemahanmu, smakin kamu dapat mengembangkap sifat rendah hati. Semakin banyak juga kasih karunia Allah akan kamu dapatkan.

Keterbukaan adalah sifat yang membuat orang disukai, Orang yang suka berbicara muluk-muluk membuat orang lain tidak senang, tetapi keterbukaan membuat orang merasa lebih akrab. Kelemahanmu akan mendorong orang lain yang patah semangat bangkit bila melihatmu bisa dipakai Tuhan meskipun memiliki kekurangan. Tidak apa-apa orang lain melihat kelemahanmu. Yang penting bukan kesempurnaan, tetapi kredibilitas, artinya bisa dipercaya.

Apakah sifat-sifat atau keadaan yang selama ini menjadi kelemahanmu dan membuatmu merasa terbatas ? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Ada kemuliaan di dalam kelemahan-kelemahanmu. Yesus memahami setiap kelemahanmu, dan Ia memberikan Roh Kudus untuk menolong kita dalam kelemahan kita. Kadang-kadang Allah membiarkan kelemahan kita supaya kita tetap bergantung kepadaNya dan memberkati kita untuk melayani secara luar biasa.

Ayat Hafalan :

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita ( Roma 8 : 26 a)

HARI 34 : BERPIKIR SEPERTI SEORANG HAMBA

Untuk menjadi seorang pelayan, perlu perubahan mental dan sikap. Allah lebih tertarik mengapa kita mengerjakan sesuatu, daripada apa yang kita kerjakan.

Sikap pelayan sejati yang melayani Allah :

1. Pelayan sejati lebih memikirkan orang lain daripada dirinya sendiri.

Kerendahan hati yang sejati artinya adalah kurang memikirkan diri kita sendiri, dan sadar kepada kebutuhan-kebutuhan di sekeliling kita. Kamu tidak bisa menjadi seorang pelayan kalau memikirkan diri sendiri. Hanya kalau kamu melupakan dirimu, kamu bisa melakukan hal-hal yang layak untuk diingat.

Seringkali kita melakukan pelayanan untuk diri sendiri supaya orang lain menyukai kita, mengagumi atau mendapatkan hal-hal yang kita inginkan. Ini adalah manipulasi, bukan pelayanan. Pelayan yang sejati juga tidak berusaha memanfaatkan Allah demi tujuan-tujuanpribadinya. Rendah hati itu hal yang sulit, karena manusia pada dasarnya adalah egois (memikirkan diri sendiri). Kamu bisa mengukur hati pelayan dalam dirimu melalui caramu memberi tanggapan ketika orang lain memperlakukanmu seperti pelayan.

Bagaimana reaksimu bila menerima perintah ? Melakukan atau membantah ?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Bagaimana reaksimu ketika diperlakukan sebagai seorang yang tidak penting ?

  1. Biasa saja
  2. Diam, tetapi marah dalam hati
  3. Protes
  4. Membalas

2. Pelayan berpikir seperti penatalayan (steward), bukan pemilik

Allah pemilik segalanya. Penatalayan adalah seorang hamba yang dipercayai untuk mengelola harta tuannya. Apakah yang telah dipercayakan Allah sebagai harta yang berharga dalam hidupmu ? Sumber daya dan uang !

Apakah kamu hidup untuk melayani Allah atau hidup untuk mencari uang ? Pelayan harus bekerja sepenuh waktu, tidak bisa separuh waktu. Kekayaan bukan dosa, tetapi kalau kamu menjadi hamba uang maka kamu menjadi budaknya. Allahs eringkali memakai uang untuk menguji kesetiaanmu sebagai pelayan. Yesus lebih banyak berbicara tentang uang daripada tentang surga atau neraka. Caramu mengelola keuangan akan mempengaruhi seberapa banyak Allah bisa memberkti kehidupanmu.

Apakah kamu menganggap uang yang ada padamu milikmu sendiri dan dapat digunakan sesukamu, ataukah kamu bertanya kepada Tuhan sebelum kamu memakai uang tersebut ?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Apakah kamu memberikan perpuluhan ( 10 % ) dari uangmu kepada Tuhan ?

…………………………………………………………………………………………

Apakah kamu menyisihkan uangmu untuk persembahan atau menolong orang lain ? ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. Pelayan berpikir tentang pekerjaannya, bukan apa yang dikerjakan orang lain.

Pelayan tidak membanding-bandingkan, mengkritik atau bersaing dengan pelayan lain. Persaingan di antara pelayan-pelayan Tuhan adalah hal yang tidak masuk akal karena kita semua berada dalam tim yang sama ; tugas kita berbeda; dan kita telah dibentuk secara unik.

dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki. (Galatia 5 : 26 )

Kalau kamu sibuk melayani, maka kamu tidak akan memiliki waktu untuk mengkritik. Pelayan sejati tidak mengeluh tentang orang lain, merasa tidak adil karena orang lain tidak bekerja, mengasihani diri sendiri, atau membenci mereka yang tidak melayani. Tugasmu bukanlah menilai orang lain, melainkan bekerja sebaik mungkin. Tugasmu juga bukan membela diri sendiri bila dikritik. Biarkan Tuhan yang menangani.

Pernahkah kamu merasa diperlakukan tidak adil karena melakukan tugas lebih banyak atau lebih sering dari orang lain ? ……………………………………………………….

Apakah yang kamu lakukan kalau car akerjamu, atau hasil kerjamu yang kamu lakukan dengan sungguh-sungguh dikritik orang lain ? ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4. Pelayan mendasarkan identitas dirinya di dalam Kristus.

Pelayan tidak harus membuktikan kelayakan dirinya. Pelayan rela mengerjakan tugas-tugas yang dianggap orang lain membuat “harga diri” jatuh dan “diremehkan.” Yesus membasuh kaki para muridNya. Yesus tidak “gengsi” melakukannya. Ia tahu siapa diriNya, dan tidak merasa terancam tidak dihargai orang lain. Kamu tidak perlu mengukur nilai dirimu dengan penghargaan, keberhasilan dan status. Semakin dekat kamu dengan Yesus, semakin sedikit kamu perlu untuk mempromosikan dirimu sendiri.

Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan. ( 2 Kor. 10 : 18 )

5. Pelayan memikirkan pelayanan sebagai kesempatan, bukan kewajiban.

Pelayan melayani dengan sukacita karena mengasihi Tuhan dan bersyukur atas kasih karuniaNya. Dengan melayani kamu memanfaatkan secara maksimal apa yang sudah Tuhan berikan dalam hidupmu, dan kelak kamu akan mendapat upah yang kekal di surga. Tidak peduli berapa usiamu, Tuhan akan memakaimu bila kamu mulai bertindak dan berpikir seperti seorang pelayan.

Ayat Hafalan :

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus (Filipi 2 : 5 )