Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu
(Yakobus 4: 8 )
Kita tidak bisa bersahabat dengan seseorang kalau kita tidak menginginkannya. Allah sungguh ingin bersahabat denganmu. Tetapi Allah tidak bisa memaksamu menjadi sahabatNya, kalau kamu tidak mau.
1. Kita harus jujur kepada sahabat.
Allah tidak mengatakan kita harus sempurna dulu baru kita bisa bersahabat denganNya. Di dalam Alkitab, sahabat-sahabat Allah juga bukan orang yang sempurna. Tetapi mereka berkata jujur kepada Allahtentang perasaan dan pemikiran mereka. Kamu juga bisa jujur kepada Allah tentang apa yang kamu pikirkan dan kamu rasakan. Allah tidak akan marah karena kejujuran kita.
Allah tidak suka kalau kita mengatakan sesuatu yang indah-indah padahal kita tidak mengatakannya dari dalam hati kita. Kalau kita hanya menirukan kata-kata orang lain, atau mengulang-ulang kata-kata yang sama terus menerus seperti burung beo maka Allah akan sedih.
a. Bagaimana perasaanmu bila mama atau papa memujimu tetapi sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh mengatakannya ?
2. Kita harus percaya kepada sahabat.
Kalau kita percaya pada seseorang, kita pasti mau melakukan apa yang dia minta untuk kita lakukan meskipun mungkin kita tidak mengerti mengapa harus melakukannya.
Tuhan Yesus berkata di dalam Yohanes 15 : 14 :
Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Kita taat kepada Allah bukan karena takut atau karena terpaksa, tetapi karena kita mengasihi Allah dan percaya kepadaNya. Itulah ciri sahabat yang baik.
Allah meminta kita melakukan hal-hal yang besar seperti menolong orang, mengampuni teman yang bersalah, bersaksi atau memberikan persembahan. Tetapi Allah juga meminta kita melakukan hal-hal yang kecil seperti jujur, tersenyum, sungguh-sungguh saat memuji Tuhan dan sebagainya. Hal-hal kecil ini mungkin tidak terlihat orang lain, tetapi Allah memperhatikannya. Dan Allah senang kita melakukannya karena percaya kepadaNya.
3. Kita harus menghargai apa yang dihargai sahabat kita.
Sahabat yang baik selalu peduli kepada sahabatnya. Kalau kita sayang kepada seseorang, maka kita akan sedih atas hal-hal yang membuat sahabat kita sedih, dan sukacita untuk hal-hal yang menyenangkan sahabat kita.
Tahukah kamu apakah yang diinginkan sahabatmu, Allah ? Allah ingin semua orang masuk ke surga. Itulah alasan satu-satunya mengapa Yesus datang ke dunia. Kalau kamu ingin menjadi sahabat yang baik bagi Allah, kamu juga harus peduli pada semua orang di sekelilingmu karena Allah juga sayang kepada mereka. Sahabat Allah memberi tahu teman-temannya kalau Allah juga mengasihi mereka.
Apakah kamu rindu kepada sahabatmu kalau kamu tidak berjumpa dengannya ? Dalam kitab Mazmur, Daud mengatakan bahwa ia ingin mengenal Allah lebih dari yang lain. Allah senang bila kita bersungguh-sungguh ingin dekat denganNya.
Apakah kamu sungguh-sungguh ingin menjadi sahabat Allah ? Itu tidak terjadi begitu saja. Kamu harus menginginkan dan mengusahakannya. Seringkali kamu harus melepaskan sesuatu yang menghalangimu bersahabat dengan Allah. Kalau kamu ingin bersahabat dengan seseorang, tentu kamu bersedia melepaskan sesuatu yang membuatmu tidak bisa dekat dengan sahabatmu itu bukan ?
Apakah yang perlu kamu lepaskan untuk tidak menghalangimu bersahabat dengan Allah ?
(sikap cuek, hobby, terlalu sibuk main, dosa)
Hanya satu yang kuminta kepada TUHAN, hanya inilah yang kuingini: diam di Rumah TUHAN seumur hidupku, untuk merasakan kebaikan TUHAN dan mohon bimbingan-Nya.
(Mazmur 27 : 4)
No comments:
Post a Comment